BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel
kelamin) yang terjadi melalui pembelahan meiosis. Gametogenesis berlangsung
pada sel kelamin dalam alat perkembangbiakan.Gametogenesis meliputi
spermatogenesis (pembentukan spermatozoa atau sperma) dan Oogenesis
(pembentukan ovum).
Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur
inilah yang disebut sebagai pembuahan atau
fertilisasi.
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii umumnya
di daerah ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan
penatalaksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara
mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian
setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim
untuk pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro
(in vitro fertilization – IVF) – dalam istilah awam” bayi
tabung”.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gametogenesis
Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel
kelamin) yang terjadi melalui pembelahan meiosis. Gametogenesis berlangsung
pada sel kelamin dalam alat perkembangbiakan.Gametogenesis meliputi
spermatogenesis (pembentukan spermatozoa atau sperma) dan Oogenesis
(pembentukan ovum) .
2.1.1.Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)
Hampir semua spesies hewan tingkat tinggi terutama mamalia
mempunyai proses spermatogenesis yang hampir sama, dalam pembahasan ini akan di
jelaskan mengenai proses spermatogenesis pada nanusia.
a) Tempat spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat
tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel
dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel spermatogonia
dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada
tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yangmengsekresikan hormone
testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.
Pada masa pubertas, spermatogonia membelah diri secara
mitosis sehingga menghasilkan lebih banyak spermatogonia. Pada manusia,
spermatogonia mengandung 23 pasang Kromosom atau 46 kromosom (diploid).
Beberapa spermatogonia membelah diri kembali, sedangkan
lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom
sebanyak 46 kromosom. Sel – sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah
secara meiosis nebjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi
setengahnya (23kromosom haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah
lagi secara meiosis menjadi empat spermatid. Jadi, spermatid.jadi, spermatosit
primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit
sekunder. Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah
lagi menghasilkan empat spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi
sel kelamin dewasa(masak) yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga
memiliki23 kromosom (haploid).
Pada manusia proses spermatogenesis berlangsung setiap hari.
Siklus spermatogenesis berlangsung rata – rata 74 hari. Artinya , perkembangan
sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata – rata 74
hari. Sementara itu pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu dua
hari.proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan
terjadi didalam epidemis.Pada pria dewasa normal, proses spermatogenesis terus
berlangsung sepanjang hidup, walaupun kualitas dan kauntitasnya makin menurun
dengan bertambahnya usia.
Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor
(flagelata. Kepala sperma mengandung nucleus. Bagian ujung kepala ini
mengandung akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus
lapisan – lapisan sel telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma
mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk
pergerakan sperma. Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak.
2.1.2.Oogenesis
Pada masa pubertas, oosit primer mengadakan pembelahan
meiosis I menghasilkan satu sel oosit sekunder yang besar dan satu sel badan
kutub pertama (polar body primer) yang lebih kecil. Perbedaan bentuk ini
disebabkan sel oosit sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning
telur, sedangkan sel badan kutub pertama hanya terdiri dari nucleus saja. Oosit
sekunder ini mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer yaitu 23
kromosom (haploid).
Dalam pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah diri
menghasilkan satu sel ootid yang besar dan satu badan kutub kedua (polar body
sekunder). Ootid yang besar tersebut mengandung hamper semua kuning telur dan
sitoplasma. Pada saat yang sama, badan kutub pertama membelah diri menjadi dua
kutub. Selanjutnya ootid tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23
kromosom (haploid). Sedangkan ketiga badan kutub kecil hancur sehingga setiap
oosit primer hanya menghasilkan satu sel telur yang fungsional. Sel telur
(ovum) yang besar itu mengandung sumber persediaan makanan, ribosom, RNA, dan
komponen – komponen sitoplasma lain yang berperan dalam perkembangan embrio. Sel
telur yang matang diselubungi oleh membrane corona radiate dan zona pellusida. Oogenesis
hanya berlangsung hingga seseorang usia 40 sampai 50 tahun. Setelah wanita
tidak mengalami menstruasi lagi (menopause) sel telur tidak diproduksi lagi.
2.2.Fertilisasi
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara
sel mani/sperma dengan sel telur di tuba falopii. Pada saat kopulasi antara
pria dan wanita (sanggama/coitus), dengan ejakulasi sperma dari saluran
reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi
sel–sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika sanggama terjadi dalam
sekitar masa ovulasi (disebut ”masa subur” wanita), maka ada kemungkinan sel
sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita
yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan,
yaitu :
1.
Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2.
Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3.
Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur
inilah yang disebut sebagai pembuahan atau
fertilisasi.
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii umumnya
di daerah ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan
penatalaksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara
mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian
setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim
untuk pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro
(in vitro fertilization – IVF) – dalam istilah awam” bayi
tabung”.
2.2.1.Proses
fertilisasi
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam
rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan
kontaksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat sanggama.
Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh
fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii.
Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal
5–10 μm, yang disebut zona pelusida.
Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi
kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma
mencapainya.
Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke
dalam vagina pada saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks
di dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat
melewati pintu masuk tuba falopii yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan
hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini disebabkan
karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam
cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.
Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi
akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah
menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat – zat dari korona radiata ovum,
sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak
dengan lapisan korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang
dapat melarutkan korona radiata, trypsine – like agent dan lysine – zone yang
dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai
ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut
memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah
menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali sebuah
spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat dan
penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida
(zone reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma
lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan zona oleh
lebih dari satu sperma.
Sumber : Miracle of man’s creation
Pada
saat sperma mencapai oosit, terjadi :
1.
Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2.
Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oosit definitif
yang kemudian menjadi pronukleus wanita
3.
Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.
4.
Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5.
Pronukleus pria dan wanita. Masing – masing haploid, bersatu dan membentuk
zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid.
2.2.2.Pembuahan
ovum
Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi
(2002)
Keterangan
:
·
A, B, C dan D : Ovum dengan korona
radiata
·
E : Ovum dimasuki spermatozoa
·
F dan G : Pembentukan benda kutub kedua
dan akan bersatunya kedua pronukleus yang haploid untuk menjadi zigot
Hasil utama pembuahan :
·
Penggenapan kembali jumlah kromosom dari
penggabungan dua paruh haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru
dengan jumlah kromosom diploid.
·
Penentuan jenis kelamin bakal individu
baru, tergantung dari kromosom X atau Y yang dikandung sperma yang membuahi
ovum tersebut.
·
Permulaan pembelahan dan stadium –
stadium pembentukan dan perkembangan embrio (embriogenesis)
2.3. Fase Embrionik
Fase embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai
dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Pertemuan antara sel
sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel
(cleavage).
Tahapan
fase embrionik yaitu
a. Morula
Morula adalah suatu bentukan sel
sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu
dengan sel yang lain adalah rapat.
Morulasi yaitu proses terbentuknya morula.
Morulasi yaitu proses terbentuknya morula.
b.
Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan
dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel
dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam
blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.
Pada stadium ini
terbentuk sel-sel yang membentuk dinding Blastula dan akanmembentuk suatu
simpai yang disebut sebagai Trofoblast. Trofoblast mempunyaikemampuan
menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan lapisan Endometrium( lapisan
paling dalam dari Rahim ). Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di
oviduk dan berlangsung selama 5hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke
dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam
lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelahfertilisasi embryo akan mengadakan
pertautan dengan dinding uterus untuk dapatberkembang ke tahap selanjutnya.
Peristiwa terpautnya antara embryo pada endometriumuterus disebut implantasi
atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelahfertilisasi
(Yatim, 1990: 136).
Blastosit
terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.Sel-sel bagian luar
blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasiblastosit
pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arahendometrium
yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan
enzimproteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan sel-sel
endometrium. Cairandan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor
secara aktif oleh sel-seltrofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut.
Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain dibawahnya akan membelah
(berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta danberbagai membran
kehamilan. Berbagai macam membran kehamilan
berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan
fungsi-fungsi penting lainnyaselama embrio hidup dalam uterus. Selain itu,
adanya lapisan-lapisan membranmelindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari
luar, termasuk kekeringan.
c. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan
dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan
dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Diploblastik yaitu
hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan
endoderm. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Menurut Tenzer
(2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahapgastrulasi.
Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau
stadium paling kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo
yangdinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan
pengorganisasianembryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel yang semula
terletak berjauhan,sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang
bersifat merangsang dalampembentukan sistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini
menghasilkan 3 lapisan lembagayaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm
disebelah tengah dan ectoderm disebelah luar.
Dalam proses gastrulasi
disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakansel, terjadi pula
berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan
bentuk dan susunan tubuhnya.
Selain dari tiga fase
ini masih ada satu fase lagi yakni fase Tubulasi.
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut
jugadengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis
benihectoderm, mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung,
berongga.Yang tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif.
Mengiringi prosestubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap
bumbung ketiga lapis benih, yangpada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan
alat (organ) bentuk definitif. Ketikatubulasi ectoderm saraf berlangsung,
terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerahbumbung itu, bagian depan
tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakangmenjadi medulla spinalis
bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadidifferensiasi awal
saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbungmesoderm terjadi
differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermiskulit dan
jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.
Di bawah ini
adalah gambar tahapan yang dimulai dari morula sampai gastrula.
Gambar 2.2 : Tahapan morula sampai gastrula
2.4.Tahapan Perkembangan Janin
·
Minggu
ke-1 :
Minggu ini
sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh
bahwa telah ada calon bayi dalam rahim.
Saat ini
janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46
jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen.
Sel-sel
telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai
proses pembuahan. 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir
mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun
pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja
yang bisa menembus indung telur.
Pada saat
ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan
belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos
dinding indung telur.
·
Minggu
ke-2 :
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel
telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah
membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada
hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium.
·
Minggu
3:
Sampai
usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin
belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah
menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya
sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
·
Minggu
ke-4 :
Kini, bayi
berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin -
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin
mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak tulang
belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).
·
Minggu
ke-5 :
Terbentuk
3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang
seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan
Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah
pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling
dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
·
Minggu
ke-6 :
Ukuran
embrio rata-rata 2-4 mm yang
diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi
telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
·
Minggu
ke-7 :
Akhir
minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan
tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri,
begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
·
Minggu
ke 8:
Panjang
kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda
bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula
telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai
bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi
hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan.Wajah bayi sudah mulai terbentuk
diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga
sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna
·
Minggu
ke-9:
Telinga bagian luar mulai terbentuk,
kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia
mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa
mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan
beratnya sekitar 4 gram.
·
Minggu
ke-10 :
Semua
organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit.
Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
·
Minggu
ke-11 :
Panjang
tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya
mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.Gerakan demi gerakan
kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan
kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
·
Minggu
ke-12 :
Bentuk
wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang
mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.
Panjangnya sekitar 63mm dan beratnya 14 gram.
Mulai
proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak
mata.
·
Minggu
ke-13:
Pada akhir trimester pertama,
plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah
bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang.
Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan
lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.
·
Minggu
ke-14:
Tiga bulan
setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan
melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki
berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Detak jantung
bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
·
Minggu
ke-15:
Tulang dan sumsum tulang di dalam
sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai
menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis
sehingga pembuluh darahnya kelihatan.Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.
·
Minggu
ke-16 :
Bayi telah
terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses
pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan
berfungsi. Janin mulai bergerak
! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium
yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda
berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.
·
Minggu
ke-17 :
Dengan
panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak
cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir.Saat
dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut,
kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai
terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
·
Minggu
ke-18:
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu
ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang.
Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di
perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat
cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron
semakin meningkat.
·
Minggu
ke-19 :
Tubuh bayi
diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari
luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat
gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir
16 cm.
·
Minggu
ke-20 :
Setengah
perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16
cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis
dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru
dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat.
·
Minggu
ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang
sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan
melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena
beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
·
Minggu
ke-22 :
Indera
yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu,
wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh
semakin proporsional.
·
Minggu
ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di
dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena
produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
"berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram.Tangan dan kaki bayi telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
·
Minggu
ke-24 :
·
Minggu
ke-25 :
Bayi cegukan,ini
tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban.
Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.Tulang bayi
semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di
paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai
membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah
semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
·
Minggu
ke-26 :
Bayi sudah
bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba
untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan
anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram,
sedangkan tingginya 35-38 cm.
·
Minggu
ke-27 :
Minggu
pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih
harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk
bertahan.Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari
dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil
870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
·
Minggu
ke-28 :
Minggu ini
beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak
dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila
melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil
kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
·
Minggu
ke-29:
Kelenjar adrenalin
bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan
menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum
(air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas
dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan
mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai
seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
·
Minggu
ke-30 :
Lemak dan
berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa.Mata
indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah
mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik
bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka
mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan
ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun
sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan
tinggi 39-40 cm.
·
Minggu
ke-31:
Plasenta masih memberikan nutrisi
yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan
air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban.
Perkembangan fisik bayi sudah mulai
melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain
itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada
tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat
penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan
fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat
pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi
akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
·
Minggu
ke-32 :
Jari
tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan
rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai
rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan
berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim
sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi
semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah
terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah
lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi
sudah mulai bisa bermimpi, .
·
Minggu
ke-33 :
Bayi telah
memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara
lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun
tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum
benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun
nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah
mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan
tinggi badan sekitar 43-45 cm.
·
Minggu
ke-34 :
Bayi
berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda
sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang
berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus
berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi
2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
·
Minggu
ke-35 :
Pendengaran
bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat
pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi
rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah
sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47
cm.
·
Minggu
ke-36 :
Kulit bayi
sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja
dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi
sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan
bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm
·
Minggu
ke-37 :
Kepala
bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk
dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada
saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga
sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih
dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan
tinggi 48-49 cm.
·
Minggu
ke-38 hingga minggu ke-40
:
Proses pembentukan telah berakhir
dan bayi siap dilahirkan.
2.5.
Bayi Kembar
Secara
umum dapat diartikan bahwa kembar adalah dua orang anak atau
lebih yang dilahirkan bersama-sama dalam suatu persalinan. Dalam hal
ini dikenal adanya dua jenis kembar, yaitu kembar maternal atau identik atau
monozygotic (MZ) atau kembar satu telur, dan kembar fraternal atau
non-identik atau dizygotic (DZ) atau kembar dua telur.
lebih yang dilahirkan bersama-sama dalam suatu persalinan. Dalam hal
ini dikenal adanya dua jenis kembar, yaitu kembar maternal atau identik atau
monozygotic (MZ) atau kembar satu telur, dan kembar fraternal atau
non-identik atau dizygotic (DZ) atau kembar dua telur.
Gambar Perbandimgan
MZ ( kiri ) dan DZ ( kanan )
Selain kedua jenis kembar ini ada
satu kembar lagi yakni kembar siam yakni kembar yang antara kedua bayi melekat.
2.5.1.Kembar monozigotik atau maternal (MZ)
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur
tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut
membelah menjadi embrio
yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang
sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi
amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion.
Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta
yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau
tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama
(atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam
kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit
sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan
secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan
salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan
perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi
pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat
kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang
berbeda. Penelitian dari Fraga et al. (2005) mengungkap
adanya pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan
individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan.
Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi
perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan
dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan
menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik)
dari empat sel pertama yang terbentuk.
Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya
pengaruh genetik untuk kejadian kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa
tempat di dunia yang memiliki frekuensi kembar MZ yang lebih tinggi daripada
tempat lainnya.
2.5.2. Kembar
dizigotik atau fraternal (DZ)
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik")
terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda.
Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang terbuahi
oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi
kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba
fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu
zigot.
Kembar
dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang
terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
Kajian
juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada
keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu
menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran
sel telur).Istilah kembar dampit
diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.
2.5.3. Kembar Siam
Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh
keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar
identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam
diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup
berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.
Istilah kembar siam berawal dari
pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir di Siam
(sekarang Thailand).
Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris
yang lahir di tahun 1100-an.
Pembagian jenis kembar siam
Kembar siam itu sendiri yang
kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang
didasari posisi pelekatan keduanya.Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan
dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut
35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.
Ada
beberapa jenis kembar siam:
·
Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu,
harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari
seluruh kasus)
·
Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada.
Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya
kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ
lain. (34% dari seluruh kasus)
·
Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah.
Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius
di otak.
Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau
syncephalus.
·
Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis
kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan
epholothoracopagus atau craniothoracopagus)
·
Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan
dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
·
Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang
belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau
tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem
pembuangan.
·
Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah
tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Bila tidak terjadi fertilisasi, maka korpus luteum akan
berubah mebjadi korpus albikans, sehingga menyebabkan kadar progerteron menurun
dan menyebabkan/menstimulasi menstruasi.
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui
beberapa fase, antara lain: Sel tunggal (yang telah dibuahi), Blastomer ,Blastula
,gastrula ,Neurula ,Embrio / Janin.
Mekanisme pembentukan janin adalah dimulainya dari penyatuan
gamet yaitu fertilisasi sampai dilahirkannya janin.Zigot yang terbentuk dari
penyatuan gamet akan mengalami berbagai proses menakjubkan yang akan membuat
kita berseru akan kebesaran Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Janin.Delfi Lutan.Sinopsis Obstetri.Jakarta : EGC.1998; 5 -12 dan 30 – 34.
Sugiarto.Sobotta: Atlas Anatomi Manusia edisi 22,jilid 2.Jakarta:EGC.2006;264.
http://images.google.co.id/images?hl=id&q=BIOLOGY&gbv=2
http://images.google.co.id/images?gbv=2&ndsp=20&hl=id&q=reproduksi+pria&start=40&sa=N
http://www.conceptfertility.com.my/articlephoto/Human%20Reproduction/ez05120611652869510.gif